Kitab Ratapan adalah serangkaian lagu berkabung, yang ditulis dengan latar belakang penjajahan Babilonia dan kehancuran Yerusalem.
Penulis kitab Ratapan ini diyakini adalah Yeremia, dan dia dikenal sebagai Nabi yg meratap (the Weeping Prophet), bila kita mempelajari kehidupan Yeremia maka kita akan temukan potret kesedihan yg tiada berujung dan depresi yg begitu dalam. Berikut beberapa latar belakang Yeremia sebagai hamba Allah :
1. Menerima panggilan untuk melayani sekalipun tidak dia inginkan – Yer. 1:5-6
2. Dipanggil untuk pelayanan khotbah penghakiman – Yer. 1:9-10
3. Ia dilarang untuk menikah supaya ia dapat memberikan dirinya utuh dan sepenuhnya untuk pelayanannya yaitu mewartakan penghakiman yang akan datang Allah – Yer. 16:1-13
4. Yeremia adalah seorang pria dalam kesedihannya yg mendalam dan dia senantiasa menangis akan dosa-dosa umat-Nya – Yer. 9:1
5. Yeremia juga mengalami frustasi akibat pesannya akan diabaikan dalam jangka waktu yg sangat lama, Dia bahkan sampai pada titik di mana ia mencoba untuk keluar dari kementerian, Yer. 20:9 .Rasa sakit ygdi alami oleh Yeremia, karena selama pelayanannya sekitar 50 tahun, tidak ada catatan 1 orang pun bertobat.
6. Yeremia mengalami pemenjaraan oleh Raja Zedekia karena raja tidak suka dengan khotbah Yeremia – Yer. 32:5 “Bahkan saat Babel menyerang kota itu untuk menggenapi nubuatan Yeremia, ia sendiri duduk di ruang bawah tanah – Yer. 32:2
7. Setelah Yerusalem jatuh dan banyak yang dibunuh atau ditangkap, yeremia tidak senang, karena apa yg dia sampaikan nyata, justru sebaliknya, Yeremia malah depresi, tertekan, dan ikut dalam penderitaan dengan mereka – Ratapan 1-5 .
Setelah melewati dan menjalani hidup demikian rupa; ditolak, dibenci, diejek, dipenjara, diabaikan; setelah melihat Yerusalem tercinta dirampok, di hancurkan; mengalami kengerian perang, kebrutalan musuh dan kepedihan kelaparan, Yeremia masih mampu mengingat dan bahkan berdiri keluar dari tengah puing reruntuhan kota dan mayat-mayat yg bergelimpangan, seraya mengangkat suaranya begitu tinggi untuk memuji Tuhan, “…. Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya”
Bagaimana mungkin ini terjadi ? Meskipun menghadapi percobaan dan kesulitan, justru Yeremia telah mendapat pemahaman yang makin baik tentang kenyataan Siapakah Tuhan itu!
Yeremia tahu apapun yg terjadi dalam dunia dan kehidupannya, Tuhan tetaplah Allah, dan Dialah Allah yang kekal dan setia kepada umat-Nya, Ratapan 3:22 “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya” !!
Yeremia bahkan masih bisa menemukan harapan dalam situasi tanpa harapan karena ia percaya pada kesetiaan Allah yang besar.
Kata “faithfullness – emunah” (kesetiaan) dalam ayat 23 Kata ini berarti “ketegasan,kesetiaan, keteguhan, ketabahan” kata ini menggambarkan Allah sebagai Satu yg dapat kita andalkan, dalam situasi apapun.
Ada 3 bagian penting yg di tunjukkan Yeremia bagi kita mengapa Yeremia tetap bisa mampu memberitakan kemuliaan Allah dan kasih setia-Nya :
I. TUHAN ITU SETIA DALAM KASIH SETIA-NYA (Ayat 22a)
Kata belas kasihan – mercy – diterjemahkan “kasih setia” (loving kindness) – lebih dari 30 X dalam PL. Dan kata ini adalah kata yang sangat ekspresif yang membawa semua pengertian dari “cinta, kasih karunia, belas kasihan, kesetiaan, kebaikan dan pengabdian”
Kata ini menggambarkan Tuhan sebagai kekasih Ilahi manusia, Perhatikan beberapa pemikiran singkat tentang kasih karunia Allah
Yeremia tampaknya masih tetap mengingat bahwa merupakan anugerah Allah yang murni yang membawa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Itu juga kasih karunia yang telah membuat mereka orang-orang yang ditebus meskipun gagal.
A.Kasih-Nya menyelamatkan (saves) kita –
Hanya kasih setia Allah yg dapat menjangkau kita orang berdosa, Efesus 2:1-4 mengatakan kita dahulu sama dengan mereka, dan telah mati atas pelanggaran-2 kita. kita tidak bisa sampai ke Tuhan, itu sebab Tuhan sendiri yg datang kepada kita. Dia datang dalam Pribadi Tuhan Yesus Kristus mati untuk dosa-dosa kita, Filipi. 2:5-8 ; Dia datang dalam Pribadi Roh Kudus untuk menarik kita kepada Allah supaya kita diselamatkan, Yohanes 16:7-11 ; Yohanes 6:44
B.Kasih-Nya menjaga kita –
kasih karunia Tuhan bukan hanya mencari kita dikala kita tersesat ; tetapi juga menjagaga kita tetap pada keselamatan itu, bukankah kita semua rentan terhadap kegagalan, kita labil dalam spiritual, Jika seandainya keselamatan kita itu tergantung pada kemampuan kita untuk setia kepada Tuhan, maka tidak ada satupun dari kita yg akan pernah diselamatkan.
Puji Tuhan, keselamatan hanya karunia Tuhan! dan kasih karunia itu menjaga kita tetap pada kondisi dan tempat yg sama (selamat) 1 Pet. 1:5
II. ALLAH SETIA DALAM RAHMAT-NYA (ayat 22b-23)
Kata Rahmat-Nya – rakham – compassion – adalah kata yang secara harfiah/literar berarti “rahim”, artinya di (hati yg di gerakkan oleh kasih terhadap orang lain), Kata ini menggambarkan kasih karunia Allah yg aktif bekerja dalam kehidupan orang percaya,
Mari kita lihat 2 Rahmat/pemberian Tuhan bagi kita :
A.Ayat 23b Rahmat Allah itu setia –
Tuhan tidak pernah menjanjikan jalan yang lebih mudah, tapi Dia sendiri berjanji bahwa kasih karunia-Nya akan cukup bagi kita. 2 Kor 12:9.Rahmat/anugerah biasanya didefinisikan sebagai “kasih Allah kepada yg tidak layak menerimanya yaitu orang berdosa” nah kata compassion ini membawa pengertian itu, tetapi kata ini menekankan hal yg lebih dalam lagi dari pengertian itu, yaitu (kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi peperangan dan kemampuan untuk terus bertahan dalam peperangan dan dalam masa sulit)
Dengan konsep ini, kita mesti selalu ingat dan percaya bahwa Allah memberikan rahmat-Nya memberi segala yg kita butuhkan dalam menghadapi situasi apapun dalam hidup kita dan kita tidak perlu takut. Yesaya 43:1-2. perhatikan janji Allah ini :
1. Rahmat penyertaan Allah – Ibr. 13:5
2. Allah bekerja – Efesus 3:20
3. Pemeliharan Tuhan – Filipi 4:19; Mat. 6:25-33; Mazmur 37:25 – Ayat-ayat ini mengajarkan kepada kita kebenaran bahwa Allah peduli terhadap pemenuhan kebutuhan kita, tetapi perlu kita sadari bahwa “Tuhan mencukupkan kebutuhan dan bukan keserakahan”
Allah telah berjanji memelihara anak-anak-Nya! Walaupun tentu pengertian “memelihara” nya Tuhan beda dengan apa yg kita mengerti, tetapi itulah fungsi iman.
B.ayat 23a Rahmat Allah selalu baru tiap hari –
Menurut ayat ini, kasih karunia Allah selalu baru tiap tiap pagi ; artinya adalah mungkin tidak sama tetapi itulah yg terbaik buat kita, dan itu bukti bahwa Allah memeliharan kita dengan rahmat-Nya, sehingga kita tidak perlu khawatir dalam menjalani kehidupan ini,
Mat. 6:34 berkat (bukankah kesetiaan Allah dan rahmat-Nya terlihat nyata dan jelas !! kita bangun hari ini, dalam keadaan sehat dan pikiran yg sehat pula, kita bangun dan masih bernafas, ada cukup makanan untuk dimakan, ada orang-2 yang mengasihi kita di sekeliling kita)
III. TUHAN SETIA DALAM KEBAIKAN-NYA ayat 24-26
Kata “baik – tob – good dalam ayat 25 adalah adjectife (kata sifat) yg memiliki gagasan “menyenangkan” ; “sangat baik”. Kata ini mengacu pada karakter Allah, dan kata ini mengingatkan kita Kata ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu bekerja mendatangkan kebaikan dalam kehidupan anak-anak-Nya
A.ayat 24a Dia memuaskan –
“Tuhan adalah bagianku – God is my portion” Kata ini mengarah pada pengertian “bagian” perang.
Yeremia berkata, dalam pertempuran hidup, hanya Allah bagianku, saat Tuhan dilihat dalam pengertian ini, artinya kita puas dan cukup dengan ada pada DIA dan DIA pada kita, Mzm. 103:5 “Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali” ; Mzm. 107:9 “sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan”
B.ayat 24b-25 Dia Pemelihara – (sustainer : pemelihara dengan menjaga)
Tuhan tidak akan pernah gagal, artinya Tuhan tidak pernah mengecewakan orang-2 yg berharap pada-Nya, orang-orang yg menempatkan kepercayaan pada-Nya,
Yesaya 49:23; Roma. 10:11
C.ayat 26 Tuhan adalah Juruselamat –
Dalam konteks ini Yeremia mengatakan, siapapun yg menantikan Tuhan dengan setia, Tuhan adalah penyelamat.
Roma 10:9 “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”
13Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan
KESIMPULAN :
Luar biasa iman yg membuat Yeremia dapat tetap berdiri di tengah-tengah puing-puing kehidupan dan kesengsaraan, untuk menyatakan pujian bagi Allah, Yeremia sang Nabi peratap itu yg senantiasa menagis itu justru memiliki keunggulan & kekuatan luar biasa ! bagaimana dengan kita ?
Ketika anda dan saya menghadapi pertempuran, beban, lembah, badai dan cobaan hidup, kita harus selalu ingat bahwa kita adalah domba-domba gembalaan Allah, dan DIA yg adalah gembala Agung kita tidak pernah gagal, dan sebagaimana Yeremia, kita pun dapat berkata 22“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, 23selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!.